RSS

Kembali Ke Dalam Diri Sendiri

Gue nggak pernah bilang kalau gue adalah seorang cewek baik-baik. Namun, beberapa manusia 'cerdas' pernah memberikan predikat alim ke gue, yang gue nggak tahu darimana asal gagasan itu muncul di otak mereka.
Belum sempat gue mencerna kosakata alim di benak gue, bibir tajam mereka mulai melontarkan barisan caci-maki mengenai gue.

Hati nurani gue cuma berbisik,
"Idihh,sapa juga yang minta dicap alim. Kemana aja lo pas gue begajulan?"
Gawd... People nowdays are too busy minding other people's business ..

Dari dulu juga gue punya kebiasaan untuk membuka kartu mengenai diri gue pada cowok yang niat menjadikan gue pacar. Terutama kartu yang paling jelek. Kenapa?
Gue malas menimbun kebusukan gue yang nanti kecium juga baunya. Lebih baik pasangan gue tahu kebusukan gue dari mulut gue, bukan dari mulut orang lain.

Di umur 18 tahun, gue ketemu laki gue. Dia tipikal cowok baik-baik yang nggak suka bolos kuliah, religius, pendiam, dan nggak malu mengakui apa adanya dia.
Dengan seenak jidat gue memberi penilaian pada dia.
There's no way he would accept me. Gue sama dia bedanya bagai langit dan cacing, jek!

Tapi yah....
Gue ingin jujur tentang diri gue apa adanya, tapi kok hati masih belum rela kalau dia mengambil langkah seribu dan mundur seperti kebanyakan cowok Indonesia pada umumnya.

Alhasil gue baru membuka kartu kebusukan gue setelah jadian. Maybe It's too late, but better than not telling him anything. Gue pasrah. Gue tidak menyesali masa lalu gue, sebab tanpa masa lalu, gue bukanlah gue yang sekarang. Gue bangga bisa mengakui diri gue apa adanya.
Just take it, or leave it.

Ternyata dengan gue mengakui dan menerima diri gue apa adanya, laki gue memilih untuk menerima keadaan gue. Gue benar-benar terkejut walaupun muka gue terkesan datar saat dia bilang terima gue.

Banyak orang menutupi dan bersikap seolah membuang masa lalunya. Bagi gue, masa lalu adalah sebuah batu pijakan yang menuntun gue sampai saat ini. Memang rasanya pahit, namun bila dicerna dengan baik, itu yang membentuk kita menjadi lebih dewasa, lebih bijak, dan kuat. Beberapa masa lalu membuat sadar bahwa we had flaws. Harus tetap rendah hati... karena tidak ada orang yang sempurna.

Mau cewek kek, mau cowok kek... semua pernah melakukan kesalahan. Tinggal bagaimana memetik pelajaran dari kesalahan tersebut.

So, hargai saja masa lalumu, seburuk apapun itu. Lebih baik kita sadar akan kesalahan di masa lampau, daripada tidak sama sekali kan :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment